Tag Archives: Kesadaran

OMICRON? DELMICRON? Sekedar VIRUS Biologis atau “PERPADUAN REAKSI KIMIAWI DAN FISIKA”?

Pertama, perlu anda ketahui bahwa sel sel tubuh kita adalah MAKHLUK HIDUP yang punya kecerdasan masing masing bergerak sesuai polarnya.

Kedua, bayangkan sel sel tubuh tersebut ibarat magnet yang bergerak sesuai pola untuk rantai keberlangsungn hidup, kesehatan, dan segala hal tentang kita. (Kesatuan komunitas, seperti halnya hubungan antara planet bumi dan para penghuninya)

Ketiga, bayangkan sebuah MAGNET atau GELOMBANG ELEKTROSTATIS – RADIASI, didekatkan pada serbuk magnet tadi (sel sel tubuh), maka tentu akan mengacau orbital yang sudah terstruktur. Pola gerakan serbuk magnet atau besi akan berhamburan tak jelas (polar patternnya rusak – berantakan). Ini tentu berdampak pada rantai-rantai selanjutnya. Berimbas pada kesehatan, kehidupan, SINKRONITAS, dll.

Keempat, apakah cukup hanya dengan menyumbat hidung, menyumpal mulut, melakukan vaksin, meningkatkan antibodi dan punya pikiran kebal atau tidak percaya pada corona, latas membuat kita terbebas dari Omnicron – Delmicron? Bagaimana jika ternyata, virus corona varian ini tidak bekerja via respirasi, melainkan via radiasi? Bayangkan saja dalam tubuhmu dipenuhi serbuk magnet (sel sel terpola), lalu tiba tiba bersinggungan dengan MEDAN MAGNET MIKROSKOPIS (Omnicron/Delmicron) yang seketika meluluhlantakkan tatanan orbital sel dalam tubuh. (The end)

Kelima (bonus chapter). Ketika manusia semakin modern (konon katanya), maka ia semakin kehilangan pemahaman akan keberadaan elemen elemen tak kasatmata. Segala hal dinilai secara FISIK atau PENGUKURAN YANG SEOLAH OLAH MENDESKRIPSIKAN TENTANG FISIK (Misal keberadaan virus). Nah virus itu persisnya apa? Eksistensi biologis sejenis bakteri kah? Eksistensi kimiawi sejenis Ion kah? Eksistensi fisika sejenis Radiasi kah? Pertanyan yang sama untuk manusia. Biologis, Kimiawi, atau Fisika? Jawabannya jelas KETIGANYA. Sebab punya JASAD, KESADARAN, dan JIWA (Harusnya). Virus juga sepertinya begitu, hahahhahahahah!

Saya berikan final chapter. Agar lebih jelas mengapa KESADARAN saya letakkan sebagai Eksistensi Kimiawi dan JIWA sebagai Eksistensi FISIKA. Kalau soal JASAD sebagai eksistensi fisik, tidak perlu saya jelaskan lagi, soalnya itu sudah bakat manusia modern (ahli menilai secara fisik).

Singkat saja, apa yang mempengaruhi kesadaran? REAKSI HORMON, REAKSI KIMIAWI AKIBAT ZAT HALUSINOGEN, MUSIK YANG MEMICU ZAT TERTENTU DALAM TUBUH, OBAT TIDUR, dan MIRAS! Lalu apa yang mempengaruhi jiwa? FREKUENSI. TITIK!

KESADARAN adalah MAKHLUK YANG TIDAK DIANGGAP ADA KARENA TIDAK BERFISIK. KESADARAN – SADAR adalah bangun disaat tidur (ketika ada marabahaya), fokus di saat berkendara, sadar pada pesan alam, dan sebagainya yang butuh penglihatan MATA BATHIN. Jadi bukan sekedar sadar pada makhluk goib atau murtad dari agama, itu ajaran Setan, ahhahahaha! Semua itu tergantung seberapa sehat REAKSI KIMIAWI DALAM TUBUHMU.

Ohya, berjemur dibawah sinar agung REMBULAN DALAM FASE PURNAMA, konon katanya menurut ajaran kuno dapat menstabilkan hormon. Itu reaksi kimiawi.

Artinya orang jago lihat khodam ibarat seseorang yang berhalusinasi hebat tatkala sedang berada dalam pengaruh minuman keras – MABOK. Itu juga reaksi kimiawi.

Coba cek, apakah ada gejala kurang sehatnya “EKSISTENSI KIMIAWI dalam tubuhmu?” Ya gampang saja mendiagnosanya, sadari apakah kau punya masalah dengan KESADARAN? Ingat saya menggunakan kata SADAR sebagai makna harfiah, bukan soal SPIRITUALITAS BELAKA, SADAR YA SADAR!

Pertanyaan bagus… Apakah mudah pingsan juga merupakan pengaruh reaksi kimiawi dalam tubuh? Jawab : 100% betul hahahhaha! Bahkan menguap saat mengantuk itu ya reaksi kimiawi. Saya yakin sekarang pemahamanmu makin terang soal KESADARAN. hahahahahha!

Btw, jangan percaya, soalnya saya cuma Penyihir abal abal. Jadi cobalah belajar sama Kiyai atau Profesor ya, Nak! Bersulang!

PELEPASAN, KEIKHLASAN, KEDAMAIAN sungguh menstabilkan reaksi kimiawi dalam tubuh, sehingga menjadikanmu MAKIN SADAR dan MAKIN JERNIH MENYADARI SEGALA HAL.

Subehanawloh, sungguh pelajaran sederhana yang sangat mendalam maknanya, dibanding cuma belajar ajian tak jelas mana modal halusinasi pula. Masha Awloh.

mm
Alvi Rheyz

Penyihir KAVIR, Alchemist, Musisi, Magician

Bisakah Sinkronitas Diatur?

JIWA adalah eksistensi yang memengaruhi SINKRONITAS. Lalu dapatkah sinkronitas diatur? Sebenarnya bisa, tapi pahami dulu mekanismenya…

Begini, ketika membahas jiwa, artinya kita membahas “Makhluk hidup tak kasat mata” yang eksis dalam tubuh. Percayalah, manusia bukan makhluk tunggal, melainkan serangkaian komunitas dari makhluk makhluk lainnya. Dalam tubuh ada bakteri bukan? di usus misalnya.

Semakin halus wujud suatu makhluk, mereka cenderung lebih cerdas. tentu bukan takaran standar dari kecerdasan manusia yang saya maksud disini, melainkan KECERDASAN SEMESTA – ALAM.

Nah kembali ke : “Dapatkan Sinkronitas Diatur?” Saya jawab bisa. Karena sesungguhnya memang selama ini kitalah yang mengatur sinkronitas tersebut (tanpa sadar).

Bagaimana mungkin? Oke kita sederhanakan ke format “Kesadaran kasatmata” sebelum memahami kesadaran tak kasatmata.

Dalam kesadaran kasatmata, perandaiannya adalah ketika anda dihadapkan pada 4 pilihan. A B C D, kemudian melalui penalaran, analisa, dan sebagainya. Maka keputusan dibuat. Akan kemana anda, jalur A, B, C, atau D.

Dari kesadaran kasatmata ini, berimbaslah secara otomatis di level tak kasatmata. Misal secara kasatmata anda memilih jalur A (Pengedar Nark*ba), maka jiwamu secara otomatis akan mempertemukanmu dengan konsumen atau pihak pihak yang terkait dengan nar-koba. Begitupun dengan pilihan lainnya.

Lebih jauh tentang JIWA, maka ia pula yang menghubungkan pada denyut denyut organ vital  = SUKMA. Karena makhluk tak kasatmata satu inipun punya peran mengondisikan manusia atau makhluk pada kecerdasan semesta. Itulah mengapa saya selalu mengatakan, manusia yang jiwanya lemah = sukmanya lemah. Indikasinya mudah mengantuk, gampang melamun kosong (biasa inilah penyebab kecelakaan lalu lintas akibat gagal fokus) dan over tidur. Alam semesta tidak pernah tidur, punya jeda off, tapi hanya sekilas.

Jika anda mengatakan tidur lama sampai berjam jam adalah kodrat manusia, bayangkan betapa berbahayanya kondisi ini. Beberapa hari lalu misalnya, ada sekumpulan pemuda tewas tertimpa pohon saat tertidur dalam tenda. Bahkan binatang, meski tertidur, insting mereka tetap aktif. Mereka akan segera terbangun saat ada suara gemerisik atau sinyal ancaman. Manusia? Sudah tidur lama pun, terkadang masih ngantuk berat, lelah dan loyo macam Palkon.

Kesimpulan : SINKRONITAS berbanding lurus dengan dimata kedua mata, minat dan perhatianmu selalu tertuju. Karena jiwa menggunakan mata bathin yang tidak bisa kau atur atur (otomatis), maka tentu mata fisiklah yang terlebih dahulu perlu kau perjuangkan kemana ia selalu MENANCAP! Membutuhkan kompas bukan? Maka tentukan dulu dimana kutubnya!

The End

mm
Alvi Rheyz

Penyihir KAVIR, Alchemist, Musisi, Magician

VIRUS DHEWASIHIR 3 – KUTIPAN KITAB KAVIR

– VIRUS DHEWASIHIR bagian 03 –

Baca bagian 1 : Membuat Diri Percaya

Baca bagian 2 : Semua Hanya Sugesti?

Mungkin kau sangat perlu untuk membaca tulisan yang dikutip dari kitab KAVIR kali ini …. Ini pertanyaan umum yang sering saya terima dari para sahabat baik didunia nyata maupun dunia maya, kurang lebih begini poin pertanyaannya :

Bro Alvi, kenapa setelah saya belajar dan menjalani ilmu pemberdayaan diri atau spiritual jalan hidup saya malah makin berat, bukannya jadi makin mudah dan menyenangkan ?

Dhewasihir Altar – ARZ

Nahhh ini, mindset yang salah ketika kau mulai menapaki dunia spiritual ataupun pemberdayaan diri,, jalan hidupmu jadi mudah dan menyenangkan ? Hahahahahahahaha … Lucu ! Baik saya coba sedikit jabarkan melalui pemahaman saya sebagai seorang gembel gak ada gelar sarjana (bukan sebagai spiritualist ataupun coach pemberdayaan diri), begini sahabat kavir ….

Saya ambil contoh paling sederhana, yaitu fitness, walau saya sendiri bukan orang yang melakukan itu, tapi saya faham jika para penggiat fitness itu melakukan olahraga ANGKAT BEBAN agar mereka dapat mencapai bentuk tubuh atletis seperti yang diimpikannya … mereka gak cuman modal belajar ilmu fitness, ilmu gizi nutrisi apalagi cuman modal ngayal dalam pikiran lantas besoknya langsung bentuk tubuhnya jadi macho …

Ada proses, ada konsistensi MENTAL dari waktu ke waktu agar mereka sampai ke tujuan tersebut …

Dalam belajar ilmu pemberdayaan diri dan spiritual pun demikian, ketika kau mulai berniat dalam dirimu untuk mengalami perubahan ataupun mencapai pencerahan, itu sama halnya kau sudah mulai membebaskan jiwamu yang awalnya terkurung dalam rumah yang aman damai tenang tapi terikat sistem semu, keluar di hutan belantara yang liar dan penuh marabahaya tetapi menghebatkan (alam)… Itulah tempat belajar segala hal tentang hidup agar jiwa dan pribadimu terbina menjadi tangguh .

Penjabaran sederhananya lagi begini, ketika mendalami spiritual maka itu sama halnya kau melakukan tuning sesuai dengan frekuensi alam, yang artinya kau mulai memutus tuning2 dari matrix yang mengikat, dan itu juga berarti bahwa KAU HARUS SIAP, kalo gak siap ya ikat saja terus dirimu dalam belenggu sistem … miriplah sama contoh ini “Jika ingin aman, maka sekolahlah yang tinggi, biar bisa dapat kerja kantoran yang bagus, nikah terus mati”, jangan jadi PEMBISNIS apalagi pengangguran kaya’ Alvi Rheyz …

Karena semakin dewasa jiwa seseorang, maka dia akan semakin selaras serta melebur dengan kekuatan alam, dan hukum alam itu tidak sesederhana hukum manusia (mudah direkayasa/didoktrin/didogma/dihipnotis dll), saya suka mengkategorikan level jiwa manusia menjadi 3, yaitu tipe MANUSIA MESIN, MANUSIA BINATANG dan MANUSIA SPIRITUAL (ini lengkapnya ada di buku RVDS 3 yang belum selesai2 itu Hahahahahahahaha, cuma saya kutip sedikit dalam status kali ini) …

Kau tau mesin ? itu mudah sekali kau kendalikan, misal kendaraanmu, bisa kau apakan sesuai maumu, kapan dia jalan, kapan dia berhenti, kemana dia pergi dan dimana dia disimpan, nah manusia tipe mesin pun demikian …

Kau tau binatang ? itu kalo kau pelihara dalam kandang, kasih makan enak2 maka nyawa mereka ada dalam genggamanmu, bisa kau bunuh, kau telantarkan atau malah kau santap … Nah manusia zona nyaman miriplah sama binatang dalam kandang ini (bukan binatang buas kaya’ yang ada di hutan belantara) …

Dan terakhir manusia Spiritual (renungkan sendiri soalnya saya malas mengetik) …

Oke kembali ke pembahasan awal ketika ada orang2 yang merasa hidupnya makin berat ketika menjalani spiritual agar dirinya terbedayakan, apa sih yang salah ? yang salah adalah KESADARANNYA, gak tau gurunya yang cuma pembisnis jual ilmu pemberdayaan diri atau muridnya yang gagal faham dalam mencerna ilmu dari gurunya …

Pikiran manusia ketika diembel-embeli dengan METHODE MUDAH dan MENYENANGKAN untuk mencapai goal/tujuan itu gambarannya mirip seperti ini :

“Anggap saat ini kau ada dalam rumah, terus motormu ada di luar, Nah kalo kau pejamkan mata lalu membayangkan bagaimana caranya kau bisa mencapai motormu, maka rute instannya kurang lebih begini, KAU JALAN LEWAT PINTU 1 TERUS SAMPAI DEPAN MOTORMU, selesai” …

Masalahnya hukum alam tidak sesederhana itu bos, bisa saja dalam prakteknya begini : KAU JALAN KE PINTU 1, TERUS TIBA-TIBA SAAT KAU BUKA PINTU ADA 2 EKOR KUCING LAGI BERKELAHI, KAU LERAI DULU, BEGITU SAAT KAU LERAI MALAH KUCING ITU CAKAR TANGANMU, KAU MASUK KERUMAHMU LAGI BUAT OBATI TANGANMU, PAS KAU OBATI LUKAMU KAU ALAY DULU BUAT POSTING DI SOSMED, HAY GAES TANGANKU LUKA NIH GARA2 ANU, NAH BANYAK YANG RESPON AKHIRNYA KAU MALAH SIBUK BALAS RESPON FOLLOWER SAMPE 3 JAM, BARULAH AKHIRNYA KAU KEMBALI LEWAT PINTU 1 DAN MENJANGKAU MOTORMU (Itupun kalo gak ada tragedi lain) …

Jadi dalam salah 1 kutipan buku KAVIR (silahkan dijiplak terus dijual mahal kalo mau), Rumusnya adalah HUKUM PIKIRAN + HUKUM ALAM + KESADARAN = HASIL/TUJUAN/GOAL …

Dalam contoh diatas hukum pikiran adalah ketika kau sudah punya NIAT/Gambaran yang jelas mengenai apa tujuanmu (jangkau motor) …

Hukum alam yang tidak bisa kau hindari ada 2 ekor kucing yang lagi berkelahi, harus kau lerai lalu dampaknya tanganmu terluka (kau bisa saja tidak melerainya, cuma kau malah mirip manusia alay yang kalo ada orang berkelahi malah dibiarkan atau malah di video), biasanya kalo kucingnya gak kau lerai, motormu cepat kau jangkau, tapi taunya pas dijalan malah kecelakaan (barter berganda karena tugasmu belum kau selesaikan) …

Dan yang terakhir adalah KESADARAN yang erat hubungannya dengan Mentalitas, kebijaksanaan dll, yaitu ketika kau sudah mengobati tanganmu kau bisa saja langsung memutuskan untuk segera melanjutkan perjalanan menuju ke motormu atau mau beralay ria dulu buat foto dan posting ke sosmed yang ternyata sangat menyita waktumu dan memperlambat gerakanmu …

Jadi belajar spiritual ataupun pemberdayaan diri harus faham rumus diatas, kalo mau menggunakan kekuatan pikiran untuk membantu proses pemberdayaan diri atau saya sebutnya mode ngayal sebagai tools menumbuhkan jiwa spiritualitas, ya dibuat realistis sedikitlah (jangan dibuat sama persis dengan ngayal biasa), misal kalo mau diet, bayangkan kau angkat beban, mendaki gunung, nyangkul dll, jangan langsung bayangkan tubuhmu begitu saja jadi atletis, gak masuk akal terus cuman buat mentalmu jadi kerupuk saat praktek ….

SPIRIT dan RITUAL, ya arti bebasnya ritual untuk melatih jiwa …

Jadi bukan menjadikan HIDUPMU AGAR MUDAH DAN MENYENANGKAN, TAPI MENJADIKAN KAU MELAKUKAN HAL-HAL BERAT DENGAN KESADARAN AGAR SEMUA BEBAN TERASA MUDAH DAN MENYENANGKAN …

Kau bisa tanya penggiat fitness, mereka angkat beban berat gak ? tapi mereka sangat menikmatinya bukan ?

Hahahahahahahahahahahahaha, saya sudah cape mengetik, mari bersulang 🍾🍷

Dan tau mau komen apa kan ?
Terima Kasih 🍻

Please enter the biographical info from the user profile screen.